MITOS | Yerusalem – Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa bangunan rumah berusia kira-kira 2.000 tahun di kawasan Gunung Zion, Yerusalem. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai kehidupan orang-orang kaya pada zaman Nabi Isa AS atau Yesus.
Menurut laporan yang dikutip dari BBC, artefak dan petunjuk lain menunjukkan bahwa Penemuan Sisa Bangunan Berusia 2.000 Tahun tersebut merupakan milik keluarga kaya Yahudi selama periode awal pendudukan kekaisaran Romawi.
Tim arkeolog yang dipimpin oleh James Tabor, seorang ahli sejarah Kristen awal, menemukan ruangan kamar mandi dan cangkang siput laut yang digunakan untuk membuat cairan pewarna di dalam reruntuhan bangunan yang terletak dekat situs terkenal kerajaan Herodes.
“Jika reruntuhan rumah ini merupakan kediaman orang kaya Yahudi pada abad pertama, bukan hanya dapat menjelaskan bagaimana kehidupan kaum kaya saat itu, tetapi juga dapat menjelaskan sosok Yesus itu sendiri,” ungkap Tabor.
Ia menambahkan bahwa Yesus mengkritik gaya hidup kelas elite, termasuk pakaian dan perhiasan mereka, sehingga Penemuan Sisa Bangunan Berusia 2.000 Tahun ini memberikan informasi tambahan untuk memahami kehidupan orang kaya pada masa itu.
Temuan arkeologis ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang kehidupan kelas elite Yerusalem, yang selama ini hanya diketahui melalui Alkitab dan teks-teks yang ditulis oleh pemuka agama Yahudi.
Tidak jauh dari situs arkeologi kamar mandi, tim peneliti sebelumnya juga menemukan reruntuhan kolam yang diduga digunakan untuk ritual pembersihan.
Arkeolog Shimon Gibson menyatakan, “Saya tidak ragu untuk mengatakan bahwa orang-orang yang membuat kamar mandi, mungkin saja merupakan orang yang sama yang membuat kolam tersebut.
” Penemuan cangkang siput laut, yang digunakan untuk membuat pewarna ungu yang sangat berharga, juga menunjukkan kemungkinan keterlibatan para imam Yahudi dalam industri pewarnaan pakaian milik orang kaya di Yerusalem pada masa itu.
Tim arkeolog berencana untuk melanjutkan penelitian saat tahun 2014 dan 2015. Setelah proses penelitian selesai, masyarakat diharapkan dapat mengunjungi situs bersejarah yang diperkirakan berusia 2.000 tahun ini.
Penemuan Sisa Bangunan Berusia 2.000 Tahun ini merupakan langkah penting dalam memahami sejarah dan budaya Yerusalem pada masa lampau, serta memberikan konteks yang lebih dalam mengenai kehidupan masyarakat pada zaman Nabi Isa AS.
Discussion about this post