MITOS | Makassar – Masjid Ashabul Jannah, yang terletak di kompleks Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan, telah menjadi pusat kegiatan sosial yang inspiratif. Program “Jumat Berkah,” yang diinisiasi oleh mantan Kepala DPK Sulsel, Moh Hasan Sijaya, telah berhasil menarik minat ratusan jamaah setiap minggunya, mengubah rutinitas shalat Jumat menjadi sebuah perayaan komunitas yang unik dan bermakna.
Pada Jumat, 26 Juli 2025, lebih dari 500 jamaah dari berbagai penjuru Kota Makassar bahkan hingga Kabupaten Gowa memadati masjid. Antusiasme ini terlihat jelas dari kepadatan jamaah yang mengantre untuk berwudhu, bahkan hingga waktu shalat Jumat berlangsung. Panitia masjid dengan sigap mengatasi hal ini dengan menyediakan tempat shalat tambahan di luar ruangan, menggunakan karpet, sajadah, dan terpal yang tertata rapi hingga ke taman masjid di Jalan Sultan Alauddin, Talasalapang.
Keberhasilan Jumat Berkah tak lepas dari daya tarik utamanya: penyediaan makanan dan minuman secara gratis. Berbeda dengan program Jumat Berkah lainnya yang biasanya membagikan makanan dalam kemasan di pinggir jalan, Masjid Ashabul Jannah menyajikan beragam hidangan langsung di pelataran masjid. Menu yang disajikan pun bervariasi setiap minggunya, meliputi makanan berat seperti bakso dan Coto Makassar, serta aneka kue tradisional khas Makassar seperti jalangkote, panada, roko-roko unti, dan lainnya. Minuman seperti es teh lemon dan air putih juga tersedia. Hal ini terbukti menarik minat jamaah baru, seperti yang diungkapkan oleh seorang jamaah dari Mallengkeri yang mengaku tertarik setelah membaca pemberitaan online. Ia mengapresiasi perbedaan Jumat Berkah di Masjid Ashabul Jannah yang lebih meriah dan berkesan dibandingkan yang pernah ia temui.
Lebih dari sekadar makan siang gratis, Jumat Berkah di Masjid Ashabul Jannah telah menciptakan sebuah ekosistem sosial yang positif. Partisipasi aktif dari para pustakawan DPK Sulsel, termasuk Andi Irawan Bintang yang bahkan menggunakan kompor portable untuk memanaskan bakso, menunjukkan komitmen dan semangat gotong royong yang luar biasa. Kehadiran pejabat struktural dan fungsional DPK Sulsel, penulis, wartawan, dan masyarakat umum semakin memperkaya dimensi sosial program ini.
Jumat Berkah bukan hanya tentang makan dan minum; ia juga tentang kebersamaan, berbagi, dan memperkuat ikatan komunitas. Inisiatif ini telah berhasil mengubah sebuah masjid menjadi pusat kegiatan sosial yang dinamis dan inklusif, memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Keberhasilan program ini menjadi contoh yang inspiratif dan layak diadopsi oleh masjid-masjid lain di Makassar dan bahkan di seluruh Sulawesi Selatan. Harapan dari seorang jamaah agar Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dapat melihat langsung dan menerapkan program ini di masjid-masjid lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan patut dipertimbangkan sebagai langkah untuk memperluas dampak positif Jumat Berkah. Program ini membuktikan bahwa inovasi sosial yang berakar pada nilai-nilai keagamaan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat.
Discussion about this post