MITOS | Makassar — Komunitas Anak Pelangi (K-apel) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Minggu, 20 Juli 2025, anak-anak K-apel berkesempatan belajar Bahasa Inggris langsung dari Rektor Kampus Lorong K-apel, Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum., MCE. Kegiatan ini bukan sekadar pembelajaran bahasa, melainkan wujud nyata semangat inklusivitas dan pemberdayaan yang menjadi landasan K-apel. Misi untuk menjadikan lorong sempit sebagai ruang luas bagi masa depan cerah anak-anak terwujud dalam bentuk pembelajaran yang inovatif dan inspiratif ini.
Kampus Lorong K-apel, berkolaborasi dengan K-apel dan Aruna Ikatuo Indonesia, membuktikan bahwa akses pendidikan berkualitas tak terbatas pada gedung sekolah formal. Lorong-lorong padat penduduk pun bisa diubah menjadi ruang kelas, dan siapa pun dapat berperan sebagai guru. Inisiatif ini patut diapresiasi, terutama bagi anak-anak di kawasan padat penduduk yang membutuhkan akses pendidikan yang lebih mudah dijangkau.
Dr. Dirk Sandarupa bukan hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membangun kepercayaan diri anak-anak. Ia menerapkan metode reciprocal teaching, sebuah pendekatan yang menempatkan anak-anak sebagai subjek aktif dalam proses belajar. Dengan metode ini, anak-anak secara bergiliran memprediksi, bertanya, mengklarifikasi, dan merangkum materi pembelajaran. Proses ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif. Seperti yang dijelaskan Dr. Dirk, “Ini bukan hanya soal bahasa, tetapi juga melatih pola pikir kritis dan kolaboratif.”
Antusiasme anak-anak sangat terlihat. Mereka tidak hanya belajar kosakata baru, tetapi juga berdiskusi, saling bertanya, dan bahkan mencoba menyimpulkan pelajaran dalam Bahasa Inggris sederhana. Salah satu anak mengungkapkan kegembiraannya, “Senang sekali, karena diajar langsung oleh Rektor. Belajarnya menyenangkan dan tidak membosankan,” dengan mata berbinar penuh semangat.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua anak, tanpa memandang latar belakang dan lokasi. Kolaborasi antara Kampus Lorong K-apel, K-apel, dan Aruna Ikatuo Indonesia patut dicontoh sebagai model pembelajaran inovatif yang mampu memberdayakan anak-anak di tengah keterbatasan. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta menciptakan akses pendidikan yang lebih merata dan berkualitas bagi anak-anak Indonesia.
Discussion about this post